Investasi emas adalah salah satu cara jitu untuk melindungi nilai kekayaan dan meraih keuntungan jangka panjang. Logam mulia ini terkenal tahan inflasi dan cenderung mengalami kenaikan harga dari waktu ke waktu. Bahkan menurut data World Gold Council, rata-rata harga emas naik sekitar 11% per tahun selama 20 tahun terakhir. Dengan memahami cara investasi emas yang benar, kalian bisa mulai menambah aset aman yang nilainya terus tumbuh.
Investasi emas sangat populer di kalangan pemula karena resikonya relatif lebih rendah dibanding instrumen lain. Instrumen ini juga mudah dicairkan saat dibutuhkan, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), emas bisa dijual atau digadaikan melalui lembaga resmi, sehingga lebih mudah diuangkan kapan saja. Selain itu, saat terjadi inflasi, harga emas justru biasanya naik, sehingga kekayaan kalian lebih terlindungi daripada hanya menyimpan uang.
Namun, seperti investasi lain, emas juga memiliki kekurangan tersendiri. Dalam panduan ini kita akan membahas keuntungan, risiko, jenis-jenis, serta cara memulai investasi emas yang tepat agar kalian lebih siap dan percaya diri memulainya.
Investasi emas menarik karena sejumlah keunggulan utama. Pertama, harga emas cenderung stabil dan naik dalam jangka panjang. Data historis menunjukkan bahwa meski sempat menurun sesekali, harga emas dalam 20 tahun terakhir naik rata-rata 11% per tahun. Hal ini membuat emas sering dipilih sebagai pelindung nilai aset (safe haven) saat terjadi gejolak ekonomi atau inflasi tinggi. Saat banyak orang khawatir terhadap inflasi atau pelemahan mata uang, permintaan emas naik dan harganya melonjak.
Kedua, investasi emas tahan terhadap inflasi. Jika inflasi membuat nilai uang kertas tergerus, harga emas justru ikut naik sehingga daya beli kekayaan kalian tetap aman. Ketiga, emas sangat likuid dibandingkan beberapa investasi lain. Menurut OJK, emas bisa dijual atau digadaikan di perusahaan resmi kapan saja. Ini berbeda dengan saham atau reksa dana yang hanya bisa dijual saat pasar buka dan butuh waktu penyelesaian. Likuiditas ini memudahkan kalian mengambil uang tunai darurat tanpa proses yang rumit. Keunggulan-keunggulan ini membuat investasi emas menjadi pilihan menarik bagi pemula yang mencari instrumen relatif aman dan mudah dipahami.
Investasi emas tidak hanya satu bentuk, ada beberapa jenis yang bisa kalian pilih sesuai kebutuhan:
1. Emas Fisik (Batangan & Koin)
Ini adalah bentuk yang paling umum. Emas fisik berupa batangan atau koin resmi, misalnya Emas Antam 24K, UBS 24K, Koin Emas Nusantara 24K, dan sebagainya, disimpan sendiri oleh investor. Emas fisik memberi kepuasan memiliki logam nyata, tetapi kalian perlu tempat aman untuk menyimpannya seperti brankas atau safe deposit box. Perlu diingat bahwa perhiasan emas sebaiknya dihindari sebagai investasi karena harganya mengandung ongkos desain dan pemasaran (markup tinggi) sehingga harga jual kembali cenderung lebih rendah daripada harga beli.
2. Tabungan Emas (Emas Digital)
Layanan ini memungkinkan kalian berinvestasi emas tanpa menyimpan fisiknya sendiri. Misalnya, Tabungan Emas Pegadaian dan fitur emas di e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan lain-lain memungkinkan pembelian mulai 0,01 gram. Aplikasi seperti Treasure atau Shopee Emas bahkan membuka rekening emas digital mulai nominal kecil (Shopee mulai dari Rp5.000). Tabungan emas diawasi OJK/BAPPEBTI, artinya setiap gram emas digital harus didukung 1:1 dengan simpanan emas fisik. Kelebihannya, investasi bisa dimulai dari modal kecil dan aman karena platform resmi menjamin kepemilikan emas kalian.
3. Reksa Dana Emas dan ETF
Investasi emas juga bisa lewat pasar modal. Di sini kalian tidak membeli emas secara fisik, melainkan membeli unit penyertaan reksa dana yang aset dasarnya saham-saham perusahaan pertambangan emas atau kontrak berjangka emas. Contohnya Reksa Dana Emas atau ETF (Exchange-Traded Fund) emas. Instrumen ini memiliki likuiditas lebih tinggi dan diversifikasi aset yang lebih luas dibanding memegang emas fisik. Namun, investasi ini mengandalkan kinerja pasar saham atau kontrak, sehingga risikonya berbeda dari memegang emas fisik.
4. Kontrak Berjangka Emas (Futures)
Ini adalah kontrak membeli atau menjual emas di masa depan dengan harga yang disepakati hari ini. Kontrak berjangka sangat berisiko dan biasanya lebih cocok untuk trader berpengalaman, bukan pemula. Bagi kalian yang baru mulai, sebaiknya fokus pada instrumen emas fisik, tabungan emas, atau reksa dana yang lebih aman dan mudah dikelola.
Dengan mengetahui berbagai jenis di atas, kalian bisa menentukan instrumen yang paling cocok. Misalnya, jika tidak mau repot menyimpan fisik, pilih tabungan emas digital yang diawasi BAPPEBTI. Jika ingin kepastian fisik, batangan Antam bisa jadi pilihan. Intinya, sesuaikan dengan tujuan dan kenyamanan pribadi.
Berikut langkah-langkah cara investasi emas bagi pemula:
1. Tentukan Tujuan Investasi
Tentukan dulu kenapa kalian ingin berinvestasi emas. Apakah untuk dana darurat, persiapan pensiun, biaya pendidikan anak, atau sekadar menambah portofolio?
Menetapkan tujuan yang jelas membantu memilih jenis emas dan strategi yang tepat. Misalnya, jika tujuannya jangka panjang (10+ tahun), beli batangan bisa lebih menguntungkan. Jika untuk dana darurat yang mudah dicairkan, tabungan emas digital lebih fleksibel.
2. Perhitungkan Dana dan Mulai dari Kecil
Sesuaikan investasi dengan kondisi keuangan kalian. Mulailah dari jumlah kecil agar tidak mengganggu kebutuhan lain. Layanan emas digital sangat cocok di sini, karena kalian bisa mulai invest dari nominal terjangkau. Contohnya, Shopee Emas bisa dibuka dengan Rp5.000 (sekitar 0,001 gram), sedangkan Pegadaian Digital memerlukan minimal Rp50.000 (0,01 gram emas).
Beberapa platform bahkan menawarkan beli grosir batangan mulai 1 gram. Yang penting, jangan ragu mulai meski sedikit, karena membangun investasi lewat kebiasaan rutin justru efektif jangka panjang.
3. Pilih Tempat dan Platform Terpercaya
Pilihlah tempat pembelian emas yang resmi dan aman. Untuk emas fisik, belilah di toko emas terpercaya seperti Logam Mulia Antam atau UBS. Untuk emas digital/tabungan, pastikan aplikasinya terdaftar di BAPPEBTI/OJK. Contohnya, aplikasi seperti Pegadaian Digital, Shopee Emas, Indogold, Bareksa, Lakuemas, Treasury, Pluang sudah berizin resmi.
Website Kementerian Perdagangan juga mengonfirmasi beberapa perusahaan digital gold berizin seperti PT Indonesia Logam Pratama (Treasury), PT Indogold, PT Laku Emas, PT Pluang, dll.. Dengan bertransaksi di platform berizin, keamanan dan transparansi transaksi kalian lebih terjamin.
4. Pantau Harga Emas secara Rutin
Harga emas adalah komoditas yang fluktuatif, dipengaruhi ekonomi global. Selalu perhatikan perkembangan harga emas harian. Kalian bisa menggunakan aplikasi finansial atau situs resmi untuk mengecek harga emas 24 karat Antam terbaru.
Sebagai gambaran, pada 9 Mei 2025 harga emas Antam 24K sekitar Rp1.926.000 per gram, turun dari Rp1.953.000 seminggu sebelumnya. Dengan memantau tren harga, kalian dapat memilih waktu yang tepat untuk membeli saat harga turun dan menjual saat harga naik. Kebiasaan ini akan membantu memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian.
5. Konsisten dan Disiplin
Kunci sukses investasi emas adalah kesabaran dan konsistensi. Sisihkan sejumlah dana secara rutin setiap bulan untuk beli emas, entah itu melalui tabungan emas atau membeli batangan saat punya dana. Hindari godaan jual beli impulsif hanya karena harga naik atau turun mendadak. Tetap fokus pada tujuan investasi kalian. Dengan menjalankan rencana secara disiplin, nilai investasi emas kalian akan tumbuh signifikan dalam jangka panjang.
Langkah-langkah di atas bisa dilakukan secara teratur oleh pemula. Intinya, cara investasi emas yang baik adalah memahami tujuan, mulai perlahan, memilih platform resmi, memantau harga, dan bersabar.
Di era digital, banyak aplikasi memungkinkan investasi emas. Agar aman, pastikan kalian menggunakan platform yang berizin. Beberapa platform terpercaya antara lain:
Dengan memilih salah satu platform resmi di atas, kalian sudah mengambil langkah aman. Hindari platform tak jelas atau tidak berizin, karena risiko penipuan atau penyimpanan emas tidak 1:1 bisa merugikan.
Untuk memberikan gambaran, berikut contoh produk investasi emas di pasar Indonesia:
Contoh di atas menunjukkan berapa dana minimal untuk memulai investasi emas. Kelebihan model digital adalah bisa dimulai dengan modal amat kecil, bahkan puluhan ribu rupiah saja.
Secara keseluruhan, kelebihan emas diunggulkan untuk keamanan aset dan inflasi, sedangkan kekurangannya lebih ke sifat investasi yang pasif dan biaya selisih harga.
Investasi emas bisa menjadi cara yang baik untuk memperkuat portofolio, terutama bagi pemula. Investasi emas menawarkan stabilitas, perlindungan nilai, dan fleksibilitas investasi dari modal kecil hingga besar. Hal penting adalah menetapkan tujuan, memilih instrumen yang sesuai (fisik atau digital), dan menggunakan platform resmi. Kalian juga harus siap berinvestasi secara konsisten serta mengikuti perkembangan harga emas secara rutin.
Dengan pendekatan yang disiplin, investasi emas dapat memberi hasil memuaskan dalam jangka panjang. Ingatlah selalu bahwa setiap instrumen ada risiko dan potensi keuntungannya sendiri. Oleh karena itu, sebaiknya diversifikasi investasi kalian antara emas dan aset lain seperti saham atau reksadana. Semoga panduan ini membantu kalian memulai investasi emas dengan lebih percaya diri dan bijak!